Filsafat Pemikiran Ibnu Rusyd

Filsafat Pemikiran Ibnu Rusyd
Filsafat Islam pertemuan 13 tanggal 30 November 2022 Hasil Diskusi dari Kelompok 11

Oleh: Asnaura

NIM: 11210511000002

Dosen Pengampu: Drs. Study Rizal LK. M. Ag.

Jurnalistik 3A

Ibn Rusyd atau nama lengkapnya Abu al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd, berasal dari keturunan Arab kelahiran Andalusia. Ibn Rusyd lahir di Andalusia (Spanyol) tepatnya di kota Kordoba tahun 526H/1198 M. Saat itu, Cordoba merupakan kota paling menonjol dan terkenal keilmuannya di Andalusia (Spanyol). Saat itu, Cordoba merupakan kota paling menonjol dan terkenal keilmuannya di Andalusia (Spanyol). Ia lahir dan dibesarkan dalam keluarga ahli fiqh, ayahnya Ahmad atau Abu Al Qasim seorang hakim di Kordoba demikian juga kakeknya sangat terkenal sebagai ahli fiqh. Dengan demikian ia lahir dari keluarga terhormat alim dan taat dalam beragama Islam, kakek dan ayahnya penganut mazhab Maliki.

Dalam beberapa bahasa di Dunia Barat, nama Ibn Rusyd ditulis dan diucapkan bermacam-macam, seperti Ibin-Rosdin, Fillius Rosadis, Ibn Rusid, Ben Raxid, Ibn-Ruschod, Ben Resched, Aben-Rassd, Aben Rois, Aben-Rasd, Aben-Rust, Avenrosd, Avenryz, Adveroys, Benroist, Avenroyth, Averroysta, dan sebagainya. Hanya saja dari sekian banyak nama yang diucapkan, yang sangat terkenal dan biasa dipergunakan untuk menyebut Ibn Rusyd adalah nama Averroes atau Ibn Rushd.Dibarat (eropa) Ibnu Rusyd dikenal dengan nama Averoes dan dialah filosuf islam yang terkenal dan paling berpengaruh di Eropa. Terutama terhadap Skolastik Latin lebih lebih besar daripada Ibu Sina (Avicenna). Kayanya yang menyebabkan sangat berpengaruh di Eropa itu ialah hasil karangannya dan terjemahannya dalam bahasa Arab tentang filsafat Aristoteles. Eropa dapat mengenal Aristoteles lebih banyak berkat Ibnu Rusydi di Eropa.

Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.

Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.

Karya Ibnu Rusyd

·       Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)

·       Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)

·       Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at (perihal perkataan-perkataan dalam hal kebijaksaan dan syariat)

Filsafat Pemikiran Ibnu Rusyd

·       Epistemologi

Dalam kitabnya Fash al Maqal ini, ibn Rusyd berpandangan bahwa  mempelajari  filsafat  bisa  dihukumi  wajib.  Dengan  dasar argumentasi bahwa filsafat tak ubahnya mempelajari hal-hal yangwujud  yang  lantas  orang  berusaha  menarik  pelajaran  /  hikmah  / ’ibrah darinya, sebagai sarana pembuktian akan adanya Tuhan Sang Maha Pencipta. Semakin sempurna pengetahuan seseorang tentang maujud atau tentang ciptaan Tuhan , maka semakin sempurnalah iabisa mendekati pengetahuan tentang adanya Tuhan.

Ibn  Rusyd berpendapat  ada  3  macam  cara  manusia  dalam  memperoleh pengetahuan yakni:

1.     Lewat metode al- Khatabiyyah (Retorika)

2.     Lewat metode al-Jadaliyyah (dialektika)

3.     Lewat metode al-Burhaniyyah (demonstratif)

·       Metafisika

Dalam masalah ketuhanan, Ibn Rusyd berpendapat bahwa Allah adalah Penggerak Pertama (muharrik al-awwal). Sifat posistif yang dapat diberikan kepada Allah ialah “Akal”, dan “Maqqul”. Wujud Allah ialah Esa-Nya. Wujud dan ke-Esa-an tidak berbeda dari zat-Nya.9 Konsepsi Ibn Rusyd tentang ketuhanan jelas sekali merupakan pengaruh Aristoteles, Plotinus, Al-Farabi, dan Ibn Sina, disamping keyakinan agama Islam yang dipeluknya.  Mensifati Tuhan dengan “Esa” merupakan ajaran Islam, tetapi menamakan Tuhan sebagai penggerak. Pertama, tidak pernah dijumpai dalam pemahaman Islam sebelumnya, hanya di jumpai dalam filsafat Aristoteles dan Plotinus, Al-Farabi, dan Ibnu Sina.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari Guru Nasional dalam Gagasan Kaum Muda Millenial

Pandangan Mengenai Filsafat Islam

Filsafat Pemikiran Ibnu Miskawaih